4.21.2009

Mengendap-endap di Rumahku Sendiri

Wew, hari ini sungguh teramat menantang nyaliku... Hal ekstrim itu terjadi justru di dalam rumahku sendiri. Aku kan membeberkannya lewat ilustrasi berikut ini.
PROLOG - "Kamu jangan dulu berlatih olah vokal, fokuskan diri ke ujian dong, itu yang menentukan masa depanmu. Ya kecuali kalau mau jadi artis ya silahkan-silahkan saja, gak usah sekolah langsung jadi entertainer. Yang penting itu UN, biarin aja nilai kamu yang lain itu hancur, daripada UNnya jelek gara-gara kecapekan latihan nyanyi terus. Bla bla bla bla..."
> > >
"Siang ini kamu istirahat ya, ujian nasional sudah di depan mata, istirahat yang cukup."
Hanya anggukan yang bisa kulakukan, huaah..beban batin, UN aja UN, boseng dengernya. Tapi tak dapat dipungkiri, UN memang jadi suatu yang..bisa dikatakan amat ditakuti oleh para orang tua. Kepanikan mereka biasanya lalu ditumpahkan pada anaknya masing-masing, contohnya ya aku ini.
> > >
"Latihan senbud di rumah lo ya!" Diam, itu saja. Sebenarnya ingin kukatakan kalo aku tuh dilarang berlatih sebelum UN usai, namun..ntah kenapa cuma sepi yang keluar dari mulutku. Oke, akan kutanggung segalanya atas ketidaktegasanku ini.
> > >
Dimulailah petualangan ini. Tengok kanan-kiri, yak, aman! Tukutukutuuk... Masuklah kami berempat ke tempat persembunyian. Oalaah..bapak masih ada di rumah, berusaha bersikap sebiasa mungkin. Sukses, beliau meninggalkan rumah tanpa curiga! Yippie..bebas deh sekarang, mari kita bernyanyi sesuka hati! :)
> > >
Buka pintu, tutup kemudian. Aku gak terima, iya sih yang suaranya bagus, iya sih suaraku memang jelek sekali, hngg!! Akhirnya mencoba menyapa adik di kamar sebelah.
"Kak, ibu sudah datang." Tak berselang sedetikpun, "Ehem.", wew, suara ibu! Wawawa, panik! Mana kedengaran jelas teman-teman yang lagi asyik la la la laa, tidaak! Apa ganjaran yang akan menghadangku?? Mencoba bersikap biasa, lagi, tapi gak bisa! Sampai saat ketika pintu kamar terbuka...
> > >
Huft, selamat lagi, bagaimana bisa?? Haha, iya dong. Meskipun beliau melihat keberadaan teman-temanku, namun aku tak dimarahi lantaran ada buku-buku pelajaran yang berserakan (terlihat seperti sedang belajar, padahal baru saja ditaburi di lantai). Lolos, lolos, tapi gak mau lagi ah! Hari ini cuma lagi beruntung aja, mungkin Allah masih memberiku kesempatan untuk mengontrol diri sendiri.

Tidak ada komentar: