4.12.2009

Disaat Kesamaan Membawa Bencana...

Siang itu, di suatu ruang kelas di sebuah sekolah menengah pertama.

Orang-orang: Blablablaa...(asyik bercanda ria)

Pelaku: (meraih suatu benda dan mencuri isinya) Glek...glek...glek...(sembari memperhatikan orang-orang di sekitarnya)

Korban: (melihat pelaku) !

Pelaku: (membalas tatapan korban dengan wajah-tanpa-dosa)

Korban: . . .

Pelaku: . . .

Orang di sebelah pelaku: . . .

Pelaku: Ahh! Maaf, saya khilaf! (memohon ampun pada empunya barang berkali-kali)

Orang di sebelah pelaku: Hei, hei, punyamu kan ada di sebelah sana, yang ini kan punyanya dia!

Pelaku: Ah, tuh kan! Aduh...maafin saya yah...

Korban: Haha, udah kok, gapapa...(sambil tersenyum)

Pelaku: Duh..duh..tapi kan...(panik-panik gimanaa..gitu)

Korban: Udah udah, gapapa kok, beneran! (berusaha menenangkan si pelaku)

Namun, tetap saja si pelaku melebaykan diri, sementara si korban, yang seharusnya panik, justru terlihat sibuk menenangkan pelaku. Sangking berlebihannya nih, si pelaku bergegas ke kantin lalu membeli dan meletakkan 1 gelas air mineran gope'an di atas meja korban sebagai pengganti barang yang diambilnya tadi. Orang yang ada di sebelah korban waktu itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Tidak ada komentar: