2.27.2009

Menangis Itu...

Menangis adalah suatu tindakan untuk melepaskan rasa perih di hati.
Menangis adalah sebuah pilihan terakhir kalo kita ga bisa ngapa-ngapain lagi.
Menangis biasanya beriringan sama penyesalan, bisa juga dengan rintihan.
Tapi...
Kalo menurutku, menangis itu hal yang terjadi di luar kendali kalo lagi berusaha menahan marah, tapi ga bisa...

2.26.2009

Tinggalkan Teman Berbuah Tusukan Maut

Hahahaa...sepertinya judul posting ini sedikit berlebihan... Tapi, emang bener kok, itulah adanya.
Hmm...mungkin salahku sendiri, mau-maunya ngikutin bisikan sesat seorang kawanku (sebut saja...Yola, bwahaha). Padahal cuma main-main, kok balesannya kilat banget ya?
Aku dan 2 manusia yang kukenal berniat meninggalkan seorang manusia yang lain. Biasanya kami berempat pulang bareng. Pas aku keluar dari gerbang sekolah, paaas...banget seseorang yang kukenal dengan sengaja (atau tidak? sampai saat ini masih dalam penyelidikan) menusukkan sesuatu yang tajam ke arah kepalaku, dan...kontan saja aku berteriak! (pastinya gak seheboh yang Anda kira)
Auwch...sakiiit...benda tajam itu menembus otakku! Ya engga laah... Ga sampe nancep kok, tenang aja... Benda itu cukup tajam, tapi ga cukup tajam untuk menembus padatnya tulang tengkorakku. Huft, selamet...tapi sakiiit!!
Ada yang tahu benda apakah itu? Ah, untung aja ga nembus ke otak, kalo iyaa...ga kebayang aja ada reporter yang ngelaporin kayak gini:
"Ditemukan sesosok mayat gadis yang terbaring di depan pintu gerbang salah satu SMP negeri di Cilegon. Saat ditemukan, ada luka tusuk yang menembus otak dengan diameter sekitar 0,5 cm yang diduga menewaskan pelajar ini. Di sekitar korban ditemukan banyak darah berceceran dan sebuah pensil tajam berlumuran darah. Oh, apakah siswi ini mati konyol akibat ditusuk pensil?? Sampai saat ini, pihak kepolisian masih mengejar pelaku yang berinisial AWA, teman dari korban itu sendiri. Saat ini ternyata telah merebak pembunuhan yang hanya bermodalkan alat tulis. Semoga pemerintah bisa mencari solusi untuk menyelesaikan fenomena seperti ini."
Wawawaa...jadi mendadak beken gara-gara mati dihunus pensil! Wkwkwk.
Naudzubillahi mindzalik... Aku mau mati dengan cara yang lebih terhormat deh, kalo aku bisa memilih...

2.24.2009

Aku yang Tidak (mau) Demam Panggung Lagi

Yup, itulah aku, seorang yang gemetar saat disuruh maju ke atas panggung (dalam tulisan ini, yang kumaksud adalah depan kelas). Uhum, seorang anak cewek yang sudah 2,5 th disumpali berbagai tugas yang berhubungan dengan maju ke depan kelas, menyuarakan pendapat, dan mempresentasikan tugas, tapi tetap merasa tidak biasa dengan hal-hal itu, ckckck.
Sempat aku mengingat yang lalu...saat pertama kali diminta presentasi saat masih kelas 7. Wauw, kukira membaca buku di depan kelas itulah presentasi, nyatanya...lebih rumit dari yang kubayangkan. Ah...menginjak ke tahun berikatnya, presentasi kembali menghadang. Sekedar pemberitahuan, ada satu pelajaran di sekolah yang punya agenda rutin, meminta siswanya untuk mempresentasikan materi pelajaran. Nah, tentu aja seorang aku itu ketakutan, gemetaran, wuaaah...gak nyaman.
Di tahun itu, aku sudah lumayan mengerti makna presentasi, menjelaskan sesuatu dengan bahasa kita, tidak terpaku buku. Ya ya, aku tahu, ga boleh takut, tapi badanku aja yang gamau nurut. Saat presentasi di pelajaran tersebut (perlukah kunyatakan namanya?), grogi datang merasuk, huwaaa.... Tadinya, aku punya pikiran untuk bikin sesuatu yang baru, bikin bagan di papan tulis sambil dijelasin, namun...rasa sialan itu tidak terkalahkan.
Menginjak tahun ini, alias di semester yang lalu, muncul lagi kewajiban untuk presentasi, hiaaah...aku masih mengeluh, aku masih tak biasa! Hm, materi kali ini dikit banget, dan ku lagi ga ada ide fresh buat menutupi kesedikitan itu. Alhasil...aku hanya membacakannya, parah! Ngomongnya kacau pula, kerongkongan kering abis, uwh. Nilainya? STD pun diraih, huft.
Dan tibalah hari ini...presentasi pelajaran itu lagi euy! Kulihat di sekeliling, teman-teman bersikap biasa semua deh, kayak ga ada apa-apa, duh aduh...sendiri dalam kepanikan. Khusus hari ini, semalaman sudah kupersiapkan matang-matang, mulai dari properti, latihan intensif, bikin kotretan biar bener-bener hapal, pokoknya siap lah! Tapi, jantung tetap berdetak tidak beraturan manakala saat aku maju ke depan.
Dag-dig-dug-dag-dug, sial!! Diam kau, jantung!!
Lepas kontrol, aaaaahh!! Ngomong kecepetan, mondar-mandir ga jelas, trus kayaknya kurang eye contact soalnya kebanyakan menghadap papan tulis. Tulisan yang ku tulis juga...semrawut, hancur-cur-cur-cur. Wew, mana ada Pak Hasan lagi, tiba-tiba muncul di jendela kelas, ah! >_<
Namun, ada yang beda di hari ini. 
Akuu...aku...puaaaaaas!! 
Semua pendapat yang berputar di otak bisa keluar semua, yeiyeiy!!
Ah, pengennya sih kayak begini selalu, ga ada rasa malu atau takut saat memuntahkan semua, dan orang-orang tidak keberatan saat seorang aku membuka mulutnya lebar-lebar.

2.21.2009

Baru! Naruto Manga Ch. 436

"Semua orang merasakan rasa sakit yang sama karna kehilangan. Kita berdua tahu rasa sakit itu."
"Kamu berusaha demi keadilan milikmu, dan aku demi milikku. Kita cuma orang-orang biasa yang ingin balas dendam dengan menyebutnya keadilan."
"Tapi, jika dendam itu keadilan, maka yang akan muncul adalah dendam yang lebih banyak lagi. Dan menjadi kebencian yang saling berhubungan."
"Kita tak bisa berbuat apa-apa kecuali tahu bahwa orang-orang tidak akan pernah bisa memahami satu sama lain."
"Dunia ninja itu dikendalikan oleh kebencian."
"Lalu kedamaian semu itu akan kembali. Ini akan membuat bangkitnya kedamaian sesaat di dalam rangkaian kebencian yang tak berujung ini. Itulah keinginanku"
by Nagato

2.20.2009

Kalo di Tabung Aja Oke, Kenapa Ga di Kaleng?

Di kelas Biologi, NF.
Riri: "...fertilisasi in vitro." (bergumam sendiri)
                (yang lain lagi sibuk ngerjai soal)
Riri: "Eh, Yun, fertilisasi in vitro tu dimana si?" (sambil menunjuk soal no.3)
Yuna: "Yang D, di tabung."
Riri: (sedikit ga percaya) "Oh, tabung? Emangnya ga bisa di botol yah?"
Yuna: "Itu tuh bayi tabung."
Riri: "..."
Yuna: "Bayi di botol... Sekalian aja di kaleng, haha..."
Riri&Upi: "Hahahaa...:D"
Riri: "Di kaleng...kayak ikan tuna aja..."
Upi: "Hahaa...ikan kalengan, bayi kalengan!"
Bertiga: "Huahahahahaaa... :D :D"
Bayi kalengan, praktis, nikmat, bergizi, dan siap saji. Tinggal buka kalengnya, dan bayi bisa langsung disantap. Tanpa bahan pengawet! Haha... :D

"Say FUCK to ALAY!!"

Hahaha... Bwahahahahaa... Cuma kata-kata sejenis itu yang mengalir saat aku membaca cerita di blognya Upi. Bukan karena senang membayangkan penderitaannya lho, justru aku iba dan kasihan sama dia. Betapa Upi berusaha untuk tidak terlibat, namun tetap saja terkena imbasnya. Semua gara-gara para alay, A-L-A-Y, ckckck.
Aku tertawa karena kutukan-kutukan yang tertulis di posting tersebut, misalnya..."dasar TAK BERPENDIDIKAN!!", "AIR LUDAH KALIAN ITU MENJIJIKKAN!!", bwahahaha... Dan tak henti-hentinya aku terbahak-bahak, :D
ALAY.
Sebelum mengenal kata itu pun aku sudah tahu kalo mereka itu ada. Aku merasa resah kalo melewati orang-orang macam itu. Tapi aku menganggap perasaan tak nyaman itu 'MALU', padahal sebenarnya itu adalah naluri seorang cewek, pertanda kalo mereka-mereka itulah para alay.
Ternyata, ALAY itu eksis...
Dan setelah aku mengenal kata itu, tetap saja perasaan risih terus bermunculan manakala melihat sesosok alay. Apalagi kalo sudah menggerombol, berubah nama dari SEORANG ALAY menjadi PARA ALAY, iiih...amit-amit.
Menurutmu, apa yang paling memuakkan dari alay?
Apakah ules(muka)nya?
Omongannya yang serba berimbuhan '-ich' dan '-ah'?
Gaya nulisnya yang mencoba gaul alias gEdE KeCiL?
Belagak heboh sama hal-hal sepele?
Atau sikapnya yang sok-kenal-sok-deket itu?
Jujur yah, semuanya memang menjijikkan.
Tapi cuma 1 hal yang bikin nama alay jatuh di mataku.
Bukan karena mupeng abstraknya.
Bukan karena cengiran aneh selepas ia sukses 'menikmati' mangsanya.
Bukan karena tuL!54Nnya yang sangat mengganggu saat dibaca.
Bukan pula karena mereka suka nongkrong di sembarang tempat layaknya sampah masyarakat yang berceceran.
Bukan, bukan itu.
Tapi masalah harga diri, kawan.
Pelecehan-yang-mereka-kira-itu-keren-dan-asyik lah yang tidak bisa aku terima!!
Aku yang menatap sinis ules mereka yang tampak berseri setelah menjalankan misi.
Aku yang ingin muntah waktu mendengar lelucon mereka yang GA BANGET dan keterlaluan.
Aku yang sampai mengambil batu besar di pinggir jalan untuk jaga-jaga biar si alay ga balik lagi.
Dan aku yang kelelahan mencari alasan kenapa mahluk-mahluk macam mereka bisa lolos seleksi alam...
...
Curse them all!!
...
May God damn them.

2.17.2009

I'm Back!

Yup, bener banget, aku kembali!
Hehe, setelah kurang lebih 1 bulan aku hengkang dari dunia blogging, aku kembali dengan tangan kosong...
Niatnya sih pengen bawa berita gembira, karena waktu itu mau vakum sampai UAN selesai, tapi...tangan udah gatel pengen nulis!!
Yasudahlah, daripada makan-tidur gak tenang, lebih baik kembali saja...:)
Dan...setelah berbulan-bulan mencari, klik sana klik sini, mencoba temukan jati diri terbaik buat blog ini, akhirnya kuputuskan...untuk menetapkan bahwa blog ni hanya akan diisi dengan hal-hal yang kusuka, namun dengan frekuensi yang tidak berlebihan.
Akhir kata, maaf sudah mengecewakan, semoga semua berjalan dengan semestinya.