2.20.2009

"Say FUCK to ALAY!!"

Hahaha... Bwahahahahaa... Cuma kata-kata sejenis itu yang mengalir saat aku membaca cerita di blognya Upi. Bukan karena senang membayangkan penderitaannya lho, justru aku iba dan kasihan sama dia. Betapa Upi berusaha untuk tidak terlibat, namun tetap saja terkena imbasnya. Semua gara-gara para alay, A-L-A-Y, ckckck.
Aku tertawa karena kutukan-kutukan yang tertulis di posting tersebut, misalnya..."dasar TAK BERPENDIDIKAN!!", "AIR LUDAH KALIAN ITU MENJIJIKKAN!!", bwahahaha... Dan tak henti-hentinya aku terbahak-bahak, :D
ALAY.
Sebelum mengenal kata itu pun aku sudah tahu kalo mereka itu ada. Aku merasa resah kalo melewati orang-orang macam itu. Tapi aku menganggap perasaan tak nyaman itu 'MALU', padahal sebenarnya itu adalah naluri seorang cewek, pertanda kalo mereka-mereka itulah para alay.
Ternyata, ALAY itu eksis...
Dan setelah aku mengenal kata itu, tetap saja perasaan risih terus bermunculan manakala melihat sesosok alay. Apalagi kalo sudah menggerombol, berubah nama dari SEORANG ALAY menjadi PARA ALAY, iiih...amit-amit.
Menurutmu, apa yang paling memuakkan dari alay?
Apakah ules(muka)nya?
Omongannya yang serba berimbuhan '-ich' dan '-ah'?
Gaya nulisnya yang mencoba gaul alias gEdE KeCiL?
Belagak heboh sama hal-hal sepele?
Atau sikapnya yang sok-kenal-sok-deket itu?
Jujur yah, semuanya memang menjijikkan.
Tapi cuma 1 hal yang bikin nama alay jatuh di mataku.
Bukan karena mupeng abstraknya.
Bukan karena cengiran aneh selepas ia sukses 'menikmati' mangsanya.
Bukan karena tuL!54Nnya yang sangat mengganggu saat dibaca.
Bukan pula karena mereka suka nongkrong di sembarang tempat layaknya sampah masyarakat yang berceceran.
Bukan, bukan itu.
Tapi masalah harga diri, kawan.
Pelecehan-yang-mereka-kira-itu-keren-dan-asyik lah yang tidak bisa aku terima!!
Aku yang menatap sinis ules mereka yang tampak berseri setelah menjalankan misi.
Aku yang ingin muntah waktu mendengar lelucon mereka yang GA BANGET dan keterlaluan.
Aku yang sampai mengambil batu besar di pinggir jalan untuk jaga-jaga biar si alay ga balik lagi.
Dan aku yang kelelahan mencari alasan kenapa mahluk-mahluk macam mereka bisa lolos seleksi alam...
...
Curse them all!!
...
May God damn them.

Tidak ada komentar: